MAKALAH
FUNGSI PERAWAT
(Independen,
Dependen & Interdependen)
DISUSUN
OLEH :
Murah Juliana
(12.097)
AKADEMI PERAWATAN SERULINGMAS CILACAP
2012/2013
Jalan Raya Maos No.
505 Maos - Cilacap
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan
kesabaran dan ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit.
Seorang perawat harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati. Sebagai
seorang perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi oleh klien, selain
itu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat
memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual,
teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku perawat.
Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan
pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara
komprehensif. Perawat menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran.
Fungsi perawat dapat dibagi tiga yaitu independen, dependen dan interdependen.
Ketiga fungsi tersebut memiliki perbedaan, oleh karena itu disini kami akan
mencoba mengulas mengenai ketiga fungsi tersebut.
B. Tujuan Penulisan
1.
Untuk memahami fungsi perawat
independen, dependen dan interdependen.
2.
Untuk memenuhi tugas dari
dosen pembimbing mata kuliah konsep dasar keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A.
Definisi Perawat
Perawat adalah orang yang dididik
menjadi tenaga paramedik untuk menyelengarakan perwatan orang sakit atau secara
khusus untuk mendalami bidang perawatan tertentu. Jika dokter lebih berfokus
pada usaha untuk menghadapi penyakit pasiennya, maka perawat lebih memusatkan
perhatian pada reaksi pasien terhadap penyakitnya dan berupaya untuk membantu
mengatasi penderitaan pasien terutama penderitaan batin, dan bila mungkin
mengupayakan jangan sampai penyakitnya komplikasi.
Perawat merupakan salah satu komponen
penting dan strategis dalam pelaksanaan layanan kesehatan. Kehadiran dan peran
perawat tidak dapat diabaikan. Dalam menjalankan tugasnya tersebut, seorang
perawat dituntut untuk memahami proses dan standar praktik perawat (Sudarma,
2008).
Berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Repoblik Indonesia Nomor 647/Menkes/SK/IV/2000 tentang
Registrasi dan Praktik Keperawatan, yang kemudian diperbaharui dengan Kepmenkes
RI No. 1239/Menkes/SK/XI/2001, dijelaskan bahwa perawat adalah orang yang telah
lulus dari pendidikan perawat, baik di dalam maupun di luar negeri, sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku (Asmandi, 2008).
B.
Fungsi Perawat
Menurut Wikipedia ensiklopedi bebas, Fungsi adalah sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang
sama berdasarkan sifat atau pelaksanaannya.
Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang
dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan
keadaan yang ada. Dalam menjalankan profesinya sebagai
perawat, maka seorang perawat akan menjalankan fungsi perawat sebagaimana mestinya.
Berikut beberapa fungsi perawat diantaranya yaitu :
1.
Fungsi Independen.
“ those
activities that are considered to be within nursing’s scope of diagnosis and
treatment “.
Dalam menjalankan
fungsi yang satu ini, tindakan perawat tidak memerlukan advis dari tenaga
medis. Tindakan perawat dalam menjalankan fungsi independennya adalah bersifat
mandiri, berdasarkan pada ilmu keperawatan. Oleh karena itu, perawat
bertanggung jawab terhadap akibat yang timbul dari tindakan yang diambil.
Beberapa contoh
tindakan perawat dalam menjalankan fungsi independen yaitu :
·
Pengkajian
seluruh sejarah kesehatan pasien / keluarganya dan menguji secara fisik untuk
menentukan status kesehatan.
·
Mengidentifikasi
tindakan keperawatan yang mungkin dilakukan untuk memelihara atau memperbaiki
kesehatan.
·
Membantu
pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
·
Mendorong
untuk berperilaku secara wajar.
Contoh dari fungsi ini
adalah melakukan tindakan untuk memenuhi Kebutuhan dasar manusianya (KDM).
Misal membantu pasien batuk efektif, membantu pasien memenuhi kebutuhan
eliminasi, membantu pasien memenuhi kebutuhan spiritual, dll. Akan tetapi dalam
makalah ini kami hanya akan sedikit menjelaskan mengenai membantu pasien untuk
batuk efektif.
Berikut penjelasan
mengenai prosedur melatih batuk efektif.
a.
Pengertian
Melatih
pasien batuk efektif dengan mengajarkandan melaksanakan sendiri.
b.
Tujuan
Melatih
pasien batuk efektif dengan mengajarkan dan melaksanakan sendiri agar lendir /
sputum bisa keluar.
c.
Prosedur
1.
Persiapan
alat
Ø Bengkok
Ø Tissue
Ø Stetoskop
Ø Handscon
Ø Masker
2.
Langkah-langkah
Ø Menjelaskan tujuan batuk efektif
Ø Perawat mencuci tangan
Ø Perawat memakai handscon dan masker
Ø Mengatur posisi pasien
Ø Membantu mengurangi rasa sakit
Ø Menganjurkan pasien bernafas dalam (3
kali)
Ø Menganjurkan pasien untuk membatukkan
sekuat tenaga
Ø Mengulangi sampai 3 kali
Ø Mengontrol paru dengan auskultasi
Ø Membersihkan mulut
Ø Perawat mencuci tangan
Ø Melakukan pencatatan
3.
Hal-hal
yang harus diperhatikan
Ø Respon pasien
Ø Perlindungan untuk perawat dan pasien lain
Hal ini dilakukan oleh
perawat tanpa adanya instruksi atau kolaborasi dengan petugas kesehatan lain,
oleh karena itu tindakan ini merupakan salah satu bentuk dari fungsi independen
seorang perawat.
2.
Fungsi Dependen.
“the activities
performed based physician’s order
Perawat membantu dokter
memberikan pelayanan pengobatan dan tindakan khusus yang menjadi kewewenangan
dokter (Sudarma, 2008).
Dalam menjalankan
fungsinya ini seorang perawat turut serta membantu dokter dalam memberikan
pelayanan pengobatan serta tindakan khusus yang menjadi wewenang medis dan
seharusnya dilakukan dokter, seperti halnya dalam hal :
a.
Pemasangan
infus
b.
Pemberian
obat
c.
Penyuntikan
Oleh karena itu,
setiap kegagalan tindakan medis menjadi tanggung jawab dokter. Setiap tindakan
perawat yang berdasarkan perintah dokter, dengan menghormati hak pasien tidak
termasuk dalam tanggung jawab perawat.
3.
Fungsi Interdependen.
“ carried out in conjuction with other health
team members “.
Fungsi perawat dalam interdepanden ini bahwasanya tindakan perawat berdasar pada
kerja sama dengan tim perawatan atau tim kesehatan lainnya. Fungsi ini tampak
ketika perawat bersama tenaga kesehatan lainnya melakukan kolaborasi dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan mengupayakan kesembuhan pasien.
Mereka biasanya tergabung dalam sebuah tim yang dipimpin oleh seorang tanaga
medis. Sebagai sesama tenaga kesehatan, masing-masing tenaga kesehatan
mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai
dengan bidang ilmunya. Dalam kolaborasi ini, pasien menjadi fokus upaya
pelayanan kesehatan.
Hal ini dapat
dicontohkan dalam penanganan ibu hamil yang menderita DM / diabetes mellitus,
perawat bersama tenaga gizi berkolaborasi membuat rencana untuk menentukan
kebutuhan makanan yang diperlukan bagi ibu dan perkembangan janin. Ahli gizi
memberikan kontribusi dalam perencanaan makanan dan perawat mengajarkan pasien
memilih makan sehari-hari. Dalam fungsi ini, perawat bertanggung jawab secara
bersama-sama dengan tenaga kesehatan lain terhadap kegagalan pelayanan
kesehatan terutama untuk bidang keperawatannya.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan
profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan
pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko – sosial dan
spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat
baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia.
Kiat keperawatan (nursing arts) lebih
difokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara
komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat – kiat tertentu
dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien. Kiat – kiat itu adalah
:
1.
Caring , menurut
Watson (1979) ada sepuluh faktor dalam unsur – unsur karatif yaitu : nilai –
nilai humanistic – altruistik, menanamkan semangat dan harapan, menumbuhkan
kepekaan terhadap diri dan orang lain, mengembangkan ikap saling tolong
menolong, mendorong dan menerima pengalaman ataupun perasaan baik atau buruk,
mampu memecahkan masalah dan mandiri dalam pengambilan keputusan, prinsip
belajar – mengajar, mendorong melindungi dan memperbaiki kondisi baik fisik,
mental , sosiokultural dan spiritual, memenuhi kebutuhan dasr manusia, dan tanggap
dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
2.
Sharing artinya
perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau berdiskusi dengan kliennya.
3.
Laughing, artinya
senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk meningkatkan rasa nyaman
klien.
4.
Crying, artinya
perawat dapat menerima respon emosional diri dan kliennya.
5.
Touching, artinya
sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan komunikasi simpatis
yang memiliki makna (Barbara, 1994).
6.
Helping, artinya
perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya
7.
Believing in other,
artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki hasrat dan kemampuan untuk
selalu meningkatkan derajat kesehatannya.
8.
Learning, artinya
perawat selalu belajar dan mengembangkan diri dan keterampilannya.
9.
Respecting, artinya
memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain dengan menjaga
kerahasiaan klien kepada yang tidak berhak mengetahuinya.
10.
Listening, artinya mau
mendengar keluhan kliennya
11.
Feeling, artinya
perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami perasaan duka , senang,
frustasi dan rasa puas klien.
12.
Accepting, artinya
perawat harus dapat menerima dirinya sendiri sebelum menerima orang lain
Keperawatan juga merupakan serangkaian kegiatan yang bersifat
terapeutik atau kegiatan praktik keperawatan yang memiliki efek penyembuhan
terhadap kesehatan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawat adalah orang
yang dididik menjadi tenaga paramedik untuk menyelengarakan perwatan orang
sakit atau secara khusus untuk mendalami bidang perawatan tertentu
Perawat adalah suatu profesi yang mulia, karena memerlukan
kesabaran dan ketenangan dalam melayani pasien yang sedang menderita sakit.
Seorang perawat harus dapat melayani pasien dengan sepenuh hati. Sebagai
seorang perawat harus dapat memahami masalah yang dihadapi oleh klien, selain
itu seorang perawat dapat berpenampilan menarik. Untuk itu seorang perawat
memerlukan kemampuan untuk memperhatikan orang lain, ketrampilan intelektual,
teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku perawat.
B. Saran
Perawat mengetahui fungsi dan peran seorang perawat dan
disarankan berkerja dengan memperhatikan fungsi dan perannya tersebut
sehingga dapat menjadi seorang perawat yang profesional.
DAFTAR PUSTAKA
o Potter-Perry.Fundamental
of Nursing. 6 Th edition.Elsever Mosby . USA.2005
o Ali,
Zaidin .Dasar – dasar Keperawatan Profesional. Jakarta, Widya Medika .2001
o Gaffar
junaidi L.O.Pengantar Keperawatan Profesional.Jakarta.EGC.1999
o Murwani
Anita , Skep . Pengantar Konsep Dasar Keperawatan . Yogyakarta . Fitramaya
. 2003
o Ghofar, Abdul,
S. Kep.,Ns,M.pd. Pedoman Lengkap Keterampilan Perawatan Klinik.Yogyakarta.
Mitra Buku : 2012
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus