Welcome to Murah Juliana's Blog

Selasa, 11 Desember 2012

MAKALAH GANGGUAN STRUKTUR KROMOSOM


MAKALAH
GANGGUAN STRUKTUR KROMOSOM

 

DISUSUN OLEH:


KELOMPOK 5
1.      Ardi Kurniawan
2.      Astri Puspadewi R.
3.      Kharfi F P.
4.      Linda Febriana
5.      Murah Juliana
6.      Wiwit Desiana




AKADEMI PERAWATAN SERULINGMAS CILACAP 2012/2013
Jalan Raya Maos No. 505 Maos - Cilacap

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya.
Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah gangguan struktur kromosom. Namun berkat kerja sama dari anggota kelompok kami serta bimbingan dari dosen pembimbing, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca.
Penulis juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan doa untuk terselesaikannya makalah ini. Seperti kata pepatah, “Tak ada gading yang tak retak”, begitu pula dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman, dosen dan para pembaca sekalian demi penyempurnaan makalah ini.
Demikian sedikit kata dari kami, semoga makalah ini bermanfaat.





                                                                                                                 Penyusun

                                                                                                                 Kelompok 3




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL           .............................................................................     i
KATA PENGANTAR                  ....................................................................     ii
DAFTAR ISI               .....................................................................................     iii
BAB I PENDAHULUAN 
A.    Latar Belakang                ......................................................................     1
B.     Tujuan Penulisan                  ..................................................................     1
BAB II PEMBAHASAN 
A.    Kromosom                                 ............................................................     2
B.     Struktur Kromosom                           ....................................................     2
C.     Bentuk Kromosom                  ..............................................................     2
D.    Tipe-tipe kromosom       ........................................................................     3
E.     Unsur Pembentuk Kromosom               ................................................     4
F.      Kelainan Struktur Kromosom                  ..............................................     5
G.     Abnormalitas Gen                          ........................................................     6  
H.     Tindakan Pencegahan Dan Konseling Genetik           ..........................     8

BAB III PENUTUP 
A.    Kesimpulan                                 ...........................................................     11
B.     Saran                             .........................................................................     11
DAFTAR PUSTAKA                             ..........................................................     12


 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia.
Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain degan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik, memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variable-variable utama yang mempengaruhi situasi klien. Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam memilih model keperawatan yang tepat untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut :
1.      Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur, pola hidup dan aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan pasien.
2.      Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.
Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan judul "Nursing Conceps of Practice Self Care".
Model ini pada awalnya berfokus pada individu, kemudian edisi kedua tahun 1980 dikembangkan pada multi person's unit (keluarga, kelompok dan komunitas) dan pada edisi ketiga sebagai lanjutan dari 3 hubungan konstruksi teori yang meliputi :
a.       Teori self care
b.      Teori self care deficit, dan
c.       Teori nursing system

B.     Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing KDK (Konsep Dasar Keperawatan)
2.      Untuk mengetahui lebih jauh mengenai teori model konsep dari salah satu pakar/ahli yaitu Dorothea E Orem



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Biografi Dorothea E. Orem
Dorothea E. Orem pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit Providence di Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939 pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970).
1.      Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan
2.      Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
3.      Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori keperawatan komunitas
4.      Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan
5.      Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
6.      Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika tentang teori keperawatan
7.      Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971).
8.      Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
9.      Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ; Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.
B.     Pengertian Keperawatan
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah :
"Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit " (Orem's, 1980).
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.
C.    Teori Sistem Keperawatan Orem
Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu :
1.      Self Care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai dengan kebutuhan
Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan.
Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu : persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.
Penekanan teori self care secara umum :
a.       Pemeliharaan intake udara
b.      Pemeliharaan intake air
c.       Pemeliharaan intake makanan
d.      Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
e.       Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
f.       Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
g.      Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia
h.      Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial sesuai dengan potensinya.
2.      Self Care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan.
Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif
Teori self care deficit diterapkan bila :
a.       Anak belum dewasa
b.      Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
c.       Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.
3.      Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya.
Nursing system ditentukan / direncanakan berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas "Self Care".
Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :
a.      The Wholly compensatory system 
Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon terhadap rangsangan.
b.      The Partly compensantory system 
Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
c.       The supportive - Educative system 
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
d.      Metode bantuan
Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima metode bantuan yang meliputi :
o   Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
o   Mengajarkan klien
o   Mengarahkan klien
o   Mensupport klien
o   Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.
4.      Keyakinan dan nilai - nilai
Kenyakianan Orem's tentang empat konsep utama keperawatan adalah :
a.       Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atu koping dan efeknya.
b.      Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan perkembangan.
c.       Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
d.      Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural, fungsi dan perkembangan.
5.      Tiga kategori self care
Model Orem's menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care yang disebutkan sebagai keperluan self care (self care requisite), yaitu :
1)      Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada pada setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal requisite yang dimaksudkan adalah :
a.       Pemeliaharaan kecukupan intake udara
b.      Pemeliharaan kecukupan intake cairan
c.       Pemeliaharaan kecukupan makanan
d.      Pemeliaharaan keseimabnagn antara aktifitas dan istirahat
e.       Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan kesejahteraan manusia
f.       Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses eliminasi.
g.      Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan seseorang dan keinginan seseorang untuk menjadi normal.
2)      Developmental self care requisite : terjadi berhubungn dengan tingkat perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.
3)      Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak sehat dan merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku self care.
6.      Tujuan
Tujuan keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah :
1)      Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2)      Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care.
3)      Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan.
Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
1.      Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik
2.      Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
3.      Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah :
1.      Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
2.      Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
3.      Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi
4.      Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana disampaikan dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar. Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep atau teori keperawatan yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan .
Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan.
Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.






DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar