MAKALAH
GANGGUAN STRUKTUR KROMOSOM
GANGGUAN STRUKTUR KROMOSOM
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
1. Ardi
Kurniawan
2. Astri
Puspadewi R.
3. Kharfi
F P.
4. Linda
Febriana
5. Murah
Juliana
6. Wiwit
Desiana
AKADEMI PERAWATAN SERULINGMAS CILACAP
2012/2013
Jalan Raya Maos No.
505 Maos - Cilacap
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat pada waktunya.
Banyak rintangan dan hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah gangguan
struktur kromosom. Namun berkat kerja sama dari anggota kelompok kami serta
bimbingan dari dosen pembimbing, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dengan adanya makalah ini di harapkan dapat membantu dalam proses
pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca.
Penulis juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan doa untuk
terselesaikannya makalah ini. Seperti kata pepatah, “Tak ada gading yang tak
retak”, begitu pula dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman, dosen dan para
pembaca sekalian demi penyempurnaan makalah ini.
Demikian sedikit kata dari kami, semoga makalah ini bermanfaat.
Penyusun
Kelompok
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
KATA
PENGANTAR .................................................................... ii
DAFTAR ISI
..................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ...................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan
.................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Kromosom ............................................................ 2
B. Struktur Kromosom .................................................... 2
C. Bentuk Kromosom .............................................................. 2
D. Tipe-tipe
kromosom ........................................................................ 3
E. Unsur
Pembentuk Kromosom ................................................ 4
F. Kelainan
Struktur Kromosom .............................................. 5
G. Abnormalitas
Gen ........................................................ 6
H. Tindakan Pencegahan Dan
Konseling Genetik .......................... 8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ........................................................... 11
B.
Saran ......................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 12
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan
sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar
keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir
logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia.
Banyak
bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada
setiap situasi klien, antara lain degan menggunakan model-model keperawatan
dalam proses keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek
keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan
model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik, memerlukan
pengetahuan yang mendalam tentang variable-variable utama yang mempengaruhi
situasi klien. Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam memilih model
keperawatan yang tepat untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan
klien, umur, pola hidup dan aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan
memahami keunikan pasien.
2. Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan
menganalisa asumsi yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.
Dari
beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep
keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan
judul "Nursing Conceps of Practice Self Care".
Model ini
pada awalnya berfokus pada individu, kemudian edisi kedua tahun 1980
dikembangkan pada multi person's unit (keluarga,
kelompok dan komunitas) dan pada edisi ketiga sebagai lanjutan dari 3 hubungan
konstruksi teori yang meliputi :
a. Teori self care
b. Teori self care deficit, dan
c. Teori nursing system
B. Tujuan Penulisan Makalah
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing KDK (Konsep
Dasar Keperawatan)
2. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai teori model
konsep dari salah satu pakar/ahli yaitu Dorothea E Orem
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Dorothea E. Orem
Dorothea
E. Orem pendidikan sekolah perawatan di
rumah sakit Providence di Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus
Master tahun 1939 pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas
Katolik di Amerika selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf
perawat, perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai
konsultan (1970).
1. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen
kesehatan pada bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek
pelatihan keperawatan
2. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan
pertama kali
3. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di
Amerika membentuk model teori keperawatan komunitas
4. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan
keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin
keperawatan
5. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
6. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni
Universitas Katolik Amerika tentang teori keperawatan
7. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan
tentang perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of
Pratice tahun 1971).
8. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi
tentang edisi pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi
tentang tiga teori, yaitu ; Theory self care, theory self care deficit, theory
system keperawatan.
B. Pengertian Keperawatan
Keperawatan
mandiri (self care) menurut Orem's adalah :
"Suatu
pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan
kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit " (Orem's, 1980).
Pada
dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan self
care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu sendiri, kecuali
bila tidak mampu.
C. Teori Sistem Keperawatan Orem
Teori ini
mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong
keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self
Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga
teori yaitu :
1. Self Care
Teori
self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai
dengan kebutuhan
Perawatan
diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat yang
berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan keberadaannya , keadaan
kesehatan dan kesempurnaan.
Perawatan
diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara
kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli
self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem mengemukakan
tiga kategori / persyaratan self care yaitu : persyaratan universal,
persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.
Penekanan
teori self care secara umum :
a. Pemeliharaan intake udara
b. Pemeliharaan intake air
c. Pemeliharaan intake makanan
d. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi
dan eksresi
e. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan
istirahat
f. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan
interaksi sosial
g. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan
kesehatan manusia
h. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia
dalam kelompok sosial sesuai dengan potensinya.
2. Self Care Deficit
Teori ini
merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang menggambarkan kapan
keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan keperawatan pada saat
perawatan yang dibutuhkan.
Bila
dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau
keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif
Teori
self care deficit diterapkan bila :
a. Anak belum dewasa
b. Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
c. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi
untuk masa yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan
peningkatan kebutuhan.
3. Nursing system
Teori
yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien
dapat dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya.
Nursing
system ditentukan / direncanakan berdasarkan kebutuhan "Self
Care" dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas "Self
Care".
Orem
mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :
a. The Wholly compensatory system
Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien
yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon terhadap
rangsangan.
b. The Partly compensantory system
Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami
keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
c. The supportive - Educative system
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang
memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
d. Metode bantuan
Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan
melalui lima metode bantuan yang meliputi :
o Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
o Mengajarkan klien
o Mengarahkan klien
o Mensupport klien
o Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh
dan berkembang.
4. Keyakinan dan nilai - nilai
Kenyakianan
Orem's tentang empat konsep utama keperawatan adalah :
a. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara
terus menerus memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari
sakit atau trauma atu koping dan efeknya.
b. Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi
tuntutatn self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan
integritas structural fungsi dan perkembangan.
c. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi
kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak
spesifik.
d. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih
atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok
masyarakat dalam mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural,
fungsi dan perkembangan.
5. Tiga kategori self care
Model
Orem's menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care yang disebutkan sebagai keperluan
self care (self care requisite), yaitu :
1) Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada pada
setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses kehidupan,
biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal requisite yang
dimaksudkan adalah :
a. Pemeliaharaan kecukupan intake udara
b. Pemeliharaan kecukupan intake cairan
c. Pemeliaharaan kecukupan makanan
d. Pemeliaharaan keseimabnagn antara aktifitas dan
istirahat
e. Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan
dan kesejahteraan manusia
f. Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses
eliminasi.
g. Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan
ke dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan
seseorang dan keinginan seseorang untuk menjadi normal.
2) Developmental self care requisite : terjadi berhubungn dengan tingkat perkembangn
individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan
perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.
3) Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak sehat dan
merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau
ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku self care.
6. Tujuan
Tujuan
keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah :
1) Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana
klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2) Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk
memenuhi tuntutan self care.
3) Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien
untuk memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh
karenanya self care deficit apapun dihilangkan.
Jika
ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan
keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek keperawatan
keluarga / komunitas adalah :
1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk
keperawatan mandiri secara terapeutik
2. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan
mandiri
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota
keluarganya yang mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan
demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang diterapkan pada
praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah :
1. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
2. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat
disekitarnya.
3. Aspek prosedural : melatih ketrampilan dasar keluarga
sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi
4. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang
tehnik dasar yang dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres
secara benar.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dengan
mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana disampaikan dimuka
maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami apa yang harus dilakukan secara
tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar.
Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep atau teori keperawatan yang
sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang
relevan .
Model konsep
atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai
kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehya
sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi
pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya
dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan.
Untuk
dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan suatu
pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga
diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar